BIARKAN KENANGAN ITU BERLALU  

Posted by AsTeg

Sudah lima hari Nadya menjadi guru les privat Bimbo.
Dengan mengajar Bimbo,Nadya kini menemukan keceriaannya yang telah lama hilang Wajah
ayunya yang selalu tertutup dengan kemuraman kini telah menjadi wajah ayu yang selalu tersenyum bila melihat kelucuan Bimbo.
Meskipun Bimbo sendiri kadang juga nakal, tapi kenakalan itu tak lepas karena Bimbo masih anak-anak.
“kak menala yang ada di palis itu apa sih namanya?’ Tanya Bimbo dengan nada khasnya yang belum bisa menyuarakan huruf R.
“eifel..”, jawab Nadya lembut.
“eipel?”, ulang Bimbo belum puas. Nadya mengangguk.
“menala eipel sama monas itu tinggi mana sih kak?”, Tanya Bimbo lagi.Nadya tak menjawab.
Kata monas mengingatkannya pada seseorang yang selama ini selau dia kenang. Kenangan itu begitu nyata dia ingat. Ketika Angga memutuskan hubungan indah itu di monas.
Monas sebagai lambang kebanggaan Indonesia baginya adalah sebagai lambang hancurnya cinta sucinya.
Tak adayang tersisa bagi Nadya selain kekecewaan yang teramat sakit ketika tahu Angga lebih memilih kekasihnya dari pada dirinya yang berstatus kekasih gelap.
“lho..kok diam sih kak..” komentar Bimbo.
“eh..apa sayang?’
“yah kakak…Bimbo nanya menala Eifel sama monas itu tinggian mana?”
“oh jelas tinggi Eifel dong sayang” jelas Nadya. Bimbo manggut-manggut puas.
Semenit kemudian telephone berdering. Dengan langkah jingkrak-jin
gkrak
Bimbo meraih gagang telepone. Nadya hanya melihatnya dengan senyum geli.
Cowok kecil yang selalu kesepian tanpa ditemani orang tuanya sehari-hari itu komat-kamit menjawab telepone. Begitu telepone ditutup , Bimbo malah
berlari keluar kamar.
“Bimbo mau kemana sayang?”
“bimbo mau nemuin kakak Bimbo. Dia ada di lual balu pulang dalipalis.
” Jawab Bimbo diantara langkah larinya , meninggalkan Nadya sendirian di kamar. Ya.. Nadya ingat Bimbo pernah cerita jika kakaknya berkuliah di Paris. Makanya Bimbo selalu banyak bertanya tentang Paris.
“kak Nadya kenalin ini kakak Bimbo…”, kata Bimbo sudah kembali kekamar dan menggandeng seseorang yang berpawakan jangkung. Nadya bangun dari duduknya.
Matanya tajam menatap kakak Bimbo. Sulit dia percaya dengan apa yang dilihatnya. Kedua mata Nadya berbenturan dengan tatapan mata kakak bimbo.
“hai Nad…..”, sapa kakak Bimbo membuka pembicaraan.
Nadya tak kuasa untuk menjawab, mengetahui kakak Bimbo adalah Angga. Pria yang tidak pernah lekang dari pikirannya walau sekejap.
Nadya berusaha tersenyum simpul membalas sapaan Angga.
“gimana kabarmu nad?”
“baik, kamu?”
“baik juga”
“oh jadi kak Nadya sudah kenal sama kakak Bimbo. Kalau begitu kalian ngoblol dulu. Bimbo lapel mau makan.” Pamit Bimbo meninggalkan kamar.
Keadaan menjadi hening karena kedua makhluk bernyawa itu masih enggan untuk saling bertanya.
Mereka terlihat kikuk bertemu dalam waktu yang tak terduga itu.
“kamu masih memakai cincin itu?”, Tanya Angga kemudian ketika
mengetahui cicin perak yang melingkar di jari manis Nadya. Nadya sendiri
lupa untuk mengembalikan cincin itu ketika hubungannya dengan Angga telahberakhir.
“ya, karena bagiku cincin ini teramat berarti. Tidak sepertimu
yang mungkin cincin dariku sudah kamu buang.”, jawa Nadya sedikit sinis.
“siapa bilang aku membungnya?”, sanggah Angga memperlihatkan
cincin perak dari Nadya beberapa tahun yang lalu. Cincin itu masih tetapada di jari manis angga.
“buat apa kamu masih menyimpannya. Tidak ada gunanya bukan?”
“dan kamu sendiri kenapa kamu menyimpannya, karena itu jugatidak
ada gunaya kan?”, kata Angga balik tanya.
“bagiku ada tapi tidak bagimu. Aku punya cinta ynag tulus padamu
yang selama ini tidak bisa aku hapus dengan cara apapun. Tapi sayangnya cintaku terbalas hanya sebagai cinta shepia”
“aku tidak menganggap kamu shepia nad, karena aku juga mencintaimu”
“sudahlah Ngga jangan membual. Aku sudah terlalu sakit dengankeputusan itu.
Kamu telah mebuat semuanya hanya untukmu dan set elah aku
sadar aku adalah Shepia . kekasih gelap yang harus kehilangan cintanya
karena di pihak lain ada orang yang lebih berhak atas cinta itu.” Kata Nadya pilu.
Matanya telah tergenang air hangat. Kalimatnya yang awalnya tegas kini mulai menyurut bernada rapuh.
“kamu juga berhak nad atas cintaku, karena sampai saat ini cinta itu selalu ada untukmu”
“apa! Aku berhak? Lalu bagaimana dengan kekasihmu, apa kamu tidak
mencintainya? Kamu pasti mencintainya kan ngga?” , Tanya nadya.
Angga tak menjawab karena pertanyaan itu baginya sulit untuk dia jawab.
“seharusnya kamu tidak memulai cinta diantara kita Ngga, karena
yang ada kamu akan menyakiti hati banyak orang termasuk aku. Akulah yang selama ini paling menderita karena aku tidak bisa melupakanmu”.
Nadya segera menghapus air matanya ketika melihat Bimbo datang.
“kak Nadya tidak makan?” , Tanya Bimbo.
“tidak sayang, kak Nadya pulang dulu ya ,ada urusan”, pamit Nadya.
Bimbo melongo tak mengerti melihat kepergian Nadya. Sementara itu Angga hanya terdiam mematung memikirkan sesuatu. Tak seharusnya pertemuan itu terjadi, karena semua itu hanya akan kembali menorehkan luka di hati Nadya.

Kenangan itu memang telah berlalu dan Angga selalu ingin
membiarkannya. Tapi semua terasa sulit. Cintanya pada Nadya membuatnya begitu bimbang untuk meraih masa depannya.
Tak ada bintang di langit. Yang ada hanya gelap dan gelap,segelap hati Nadya saat itu.
Suasana pesta malam itu bagi Nadya adalah puncak dari sakit hatinya.
Ketika sejam yang lalu Angga telah resmi tunangan dengan kekasihnya.
Nadya sendiri tak ingin terlihat rapuh dimata Angga, karena itu dia hadir dalam pesta pertunangan Angga.
Nadya telah meniggalkan ruangan yang ramai akan tamu undangan itu.
Nadya menikmati kepedihannya dengan berdiri di luar ruangan diantara hamparan rerumputan manila yang tak bisa bicara.
Rumput itulah saksi bisunya, yang melihat linangan air matanya tanpa bisa berbuat apa-apa.
Bukan hal yang aneh jika dalam kisah cinta itu harus dia yang terluka dan menderita. Dia harus rela karena statusnya hanya Shepia, seperti lagu
Sheila On 7. seorang kekasih gelap yang harus di selamat tinggalkan.
Nadya tahu tak ada yang layak untuk dia miliki saat itu kecuali sakit
hati.
Tapi bukankah itu tak bisa dirubah, karena Angga telah memutuskan untuk lebih serius pada kekasih sejatinya.
Kisah cintanya memang benar-benar harus berlalu. Cincin darinya yang dulu ada di jari manis
Angga kini telah berpindah di jari tengah Angga. Jari manis Angga kini sudah terisi oleh cincin tunangan..
Nadya lelah memikirkan itu semua. Air matanya benar-benar tak bisa dia cegah lagi,mengalir begitu saja. Sampai tangan seseorang memberikan sapu tangan untuknya. Nadya menerimanya dan menghapus air matanya.
Nadya mulai menarik sudut-sudut bibirnya, berusaha tersenyum walaupun batinnya cukup menangus.Nadya sadar itu bukan cuma kesalahan Angga jadi tidak adil jika dia harus menyalahkan Angga.
“selamat ya Ngga kamu sudah resmi tunangan, aku turut bahagia.
Dia gadis yang cantik dan baik yang tentu pantas buatmu.”
“aku tahu perasaanmu Nad, kamu tidak bisa membohongiku.
Kamupasti kecewa padaku saat ini.”
“memangnya kenapa kalau aku kecewa, karena kamu tidak akan bisa
menyembuhkannya. Siapapun tidak akan tahu dimana letak obatnya.
Aku sudah sadar siapa aku. Aku adalah Shepia kenangan lalumu.”, ucap Nadya.
Kali ini air matanya kembali turun.
“ada kalanya aku berfikir tentang sesuatu yang selama ini tak
kumengerti. Kenapa aku bisa memutuskan hubungan itu padahal aku masih mencintaimu. Tapi di sisi lain aku juga tidak bisa untuk memilihmu:
“aku tahu itu. Kamu lebih memilihnya karena dia memang yang lebih dulu mencintaimu bukan aku seorang Shepia.”
“Nad….maafin aku. Sekali lagi aku mohon jangan pernah kamu
menganggap kamu adalah Shepia karena aku sangat mencintaimu dan sejujurnya aku tidak ingin menyakitimu. Aku ingin membahagiakanmu tapi aku juga tidak tahu bagaimana caranya. Percayalah nad aku sayang kamu sampai kapanpun. Jika masih ada kesempatan hidup untuk kedua kalinya aku ingin terlahir dalam nafas cinta selalu terukir namamu….”
Perlahan Angga mengecup lembut bibir Nadya. Nadya hanya terdiam kaku.
Membiarkan Angga merengkuh tubuhnya. Nadya merasakan kehangat an cinta itu. Namun sayangnya kehangatan itu tidak sempurna untuk dia miliki.
Keduanya sama-sama terluka malam itu. Bagi mereka biarlah kenangan itu berlalu menjadi kenangan yang tak patut untuk dikenang tapi bukan untuk dilupakan.*******

(TAK ADA CINTA YANG BENAR-BENAR SEMPURNA...)
Salam untuk semuanya..
email & FS : gandinigandini@yahoo.co.id
Cerpen Cinta Dari : gandhe dikirim pada tanggal 05 Jun 2008

This entry was posted on Kamis, Juli 30, 2009 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 comments