Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran."
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan."
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat."
Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, Sebesar cinta-Mu padaku.
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi
justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah bergante pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam
(maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti
kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu
lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan
segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh
dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala
yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan
terus berdoa.
This entry was posted
on Selasa, September 08, 2009
and is filed under
Artikel Islam
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
Categories
- Anti Virus (2)
- Artikel Islam (9)
- Boys Before Flowers (1)
- Cerpen (10)
- Driver (2)
- Ebook (1)
- Facebook (10)
- GALERI PHOTO (1)
- GAME (10)
- Hack (2)
- Hand phone (9)
- MOVIE (2)
- MP3 (14)
- News (5)
- PTC (2)
- Puisi (18)
- Sex Education (6)
- Sinopsis (18)
- Software (16)
- Techno (12)
- Tips (10)
Archives
- Desember 2010 (3)
- November 2010 (1)
- Oktober 2010 (5)
- September 2010 (2)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- Maret 2010 (1)
- Desember 2009 (2)
- November 2009 (5)
- Oktober 2009 (7)
- September 2009 (36)
- Agustus 2009 (39)
- Juli 2009 (35)
- Mei 2009 (5)
- April 2009 (16)
- Agustus 2008 (2)
- Juli 2008 (2)
My Blog List
My site is worth$2,485.4Your website value?
Diberdayakan oleh Blogger.
BUKU TAMU
Mengenai Saya
- AsTeg
- Sebenarnya ga ada yg special yg dapat dibanggakan dalam diriku. Aku hanyalah seorang insan yg sedang mencari makna kehidupan sejati
0 comments